SENI GAMBAR DAN LUKIS BUDAYA LOKAL
SENI GAMBAR DAN LUKIS BUDAYA LOKAL
TUGAS MATKUL ILMU BUDAYA DASAR
DISUSUN OLEH
PRASASTI ADILA JAUHANI (1122506)
1EA07
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat
Allah Ta’ala. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan ilmiah
yang berjudul, “SENI GAMBAR DAN LUKISAN BUDAYA LOKAL” ini dapat kami selesaikan
dengan baik. Saya berharap penulisan
ilmiah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang budaya.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih
kepada bapak Ely Sapto Utomo selaku dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam penulisan ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah
SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu saya memohon kritik dan saran yang membangun
bagi penulisan kami selanjutnya.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Seni
lukis adalah cabang seni rupa yang diwujudkan melalui karya dua dimensi ber
mediakan kanvas atau permukaan datar lain yang di isi oleh unsur-unsur pokok
garis dan warna melalui cat atau pewarna dan pembubuh gambar
lainnya. Aliran seni lukis adalah gaya, genre atau paham khas yang diikuti
oleh individu atau kelompok tertentu dalam menciptakan karya seni lukis. Aliran
yang dimaksud ini dapat berupa gagasan pokok yang di cetuskan oleh seseorang, atau
mengalir alami muncul sendiri dalam perkembangan seni lukis.
Lukisan
dapat berisi representasi alam seperti potret wajah, hewan, pemandangan. Bisa
juga memuat gambar abstrak yang merupakan penyederhanaan bentuk alam. Atau
berisi ungkapan ekspresif dari seniman berupa komposisi bentuk non
representatif (tidak menyerupai apapun).
Melalui
lukisan, seniman Sarnadi Adam mendokumentasikan kehidupan masyarakat Betawi
yang sebagian telah berubah atau tergerus oleh pembangunan Ibu Kota. Lukisan
memang sulit mencegah kian lunturnya budaya komunitas itu, tetapi minimal
merekam nilai-nilai tradisi, terutama kebersamaan dan keterbukaan, untuk
diwariskan kepada generasi baru.
1.2
Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
sejarah perkembangan seni gambar dan lukis di Indonesia?
b. Bagaimana
contoh seni lukis dari daerah Betawi?
c. Bagaimana
cara melestarikan karya seni budaya lokal ?
1.3
Tujuan
Pembahasan
a. Untuk
mengetahui sejarah perkembangan seni gambar dan lukis di Indonesia
b. Untuk
mengetahui salah satu contoh seni lukis dari daerah Betawi
c. Untuk
memahami cara melestarikan karya seni budaya lokal
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Perkembangan Seni Gambar dan
Lukis di Indonesia
Era
seni lukis modern Indonesia dimulai ketika masih berada di bawah pemerintahan
Hindia Belanda. Pada zaman itu, di Barat sedang gandrung-gandrungnya aliran
seni lukis romantisisme yang membuat banyak pelukis Indonesia ikut
mengembangkan aliran ini.
Raden
Saleh merupakan
salah seorang asisten yang cukup beruntung karena bisa mempelajari seni lukis
gaya Eropa dari pelukis Belanda, A.A.J. Payen.
Karena
bakatnya yang cukup mumpuni, ia lanjutkan belajar melukis ke Belanda dan
menjadi pelukis istana di negara-negara Eropa. Ia pulang ke Indonesia dengan
membawa pengaruh gaya lukis dan aliran Eropa sekaligus mengawali era seni lukis
modern di Indonesia.
Namun
seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti Zaman
Renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era
revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis beralih dari tema-tema
romantisisme menjadi cenderung ke arah “kerakyatan”. Objek yang berhubungan
dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa,
karena dianggap menijilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi
komunisme yang populer pada masa itu.
Alat
lukis seperti cat dan kanvas yang semakin langka dan sulit didapat mendorong
lukisan-lukisan di Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana,
sehingga melahirkan aliran abstrakisme.
Gerakan
Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme
membuat pelukis pada masa 1950-an lebih memilih membebaskan karya seni mereka
dari kepentingan politik tertentu. Hasilnya, era ekspresionisme dimulai.
Lukisan tak lagi dianggap sebagai penyampai pesan atau alat propaganda.
Perjalanan
seni lukis Indonesia semenjak perintisan Raden Saleh sampai awal abad ke-21 ini
terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi.
Kemapanan
seni lukis Indonesia yang belum mencapai keberhasilan sudah diporak-porandakan
oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer,
dengan munculnya seni konsep: Installation Art dan Performance Art, yang pernah
menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996.
Kemudian
muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama
itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri,
yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan
bisnis alternatif investasi.
2.2 Contoh Seni Lukis Dari Daerah Betawi
Sarnadi
Adam Rekam Betawi Tempo Dulu dalam Lukisan – Nuansa kehidupan
masyarakat Betawi tempo dulu terpampang jelas dalam sebanyak
21 lukisan seniman kawakan Betawi.
Goresan warna-warna cerah, khas Betawi tampak
mendominasi dalam karya-karya pelukis asli Betawi ini. Penggambaran kehidupan
masyarakat dan seni budaya Betawi terasa hidup dalam karya seniman senior ini.
Seperti halnya dalam karyanya berjudul “3 Penari” yang menggambarkan tiga gadis
penari topeng. Detail kostum khas penari topeng sangat terlihat dalam lukisan
ini.
Di
tengah maraknya seniman urban, ia mampu membuktikan bahwa Betawi memiliki corak
dan tema yang tak kalah kuat. Betawi dikenal
memiliki nilai artistik yang bisa diungkapkan dalam seni lukis secara maksimal.
“Saya melihat Betawi sangat
kaya dan beragam mulai dari seni pertunjukan, musik, dan tariannya–akulturasi
berbagai bangsa yang tidak habis divisualisasikan dalam seni lukis,” kata
beliau.
2.3 Cara
Melestarikan Karya Seni Budaya Lokal
1. Mengenal dan mempelajari karya seni
daerah
Perlu dipahami, ada banyak
cara yang bisa dilakukan untuk mengenalkan karya seni daerah yaitu melalui
informasi di buku, lembaga formal seperti sekolah dan juga melalui media
televisi atau pun platform sosial media.
Umumnya, jika suatu karya
seni sudah dikenal di lingkungan daerah, rasa ingin tahu dan belajar terhadap
karya seni tersebut akan muncul. Maka dari itu, perlu adanya pemberian
informasi secara masif di berbagai lini masa tentang karya seni daerah harus
mulai diperhatikan.
2. Dokumentasi lewat foto atau video
Di era digital saat ini,
salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan untuk melestarikan karya seni
daerah adalah dengan mendokumentasikan. Dokumentasi tersebut bisa dilakukan
setiap ada pementasan atau pertunjukan karya seni daerah baik melalui foto
maupun video.
Sebagaimana
yang diketahui, foto dan video menjadi salah satu unsur dokumentasi terbaik
yang tak akan tergerus oleh waktu. Terlebih di era digital seperti sekarang
ini, foto atau video dapat tersimpan rapi tanpa khawatir datanya akan rusak.
3. Menyebarkan di internet
Perkembangan zaman semakin
cepat dan canggih dengan begitu semakin mudah mendapatkan dan menyebarkan
informasi. Internet yang hadir di tengah-tengah kita memberikan dampak positif
untuk membantu menyebarkan berbagai informasi menarik termasuk informasi
tentang karya seni daerah.
Adanya sosial
media dapat membantu untuk melestarikan karya seni daerah tersebut, baik
dokumentasi melalui foto atau video.
4. Mengajarkan karya seni daerah masing-masing
Agar ilmu dan kepiawaian
dalam peragaan karya seni daerah tidak sampai luntur. Alangka baiknya jika
mengajarkan karya seni daerah pada generasi muda.
Dengan begitu generasi muda
bisa menjadi generasi penerus yang tidak hanya tahu melainkan juga bisa
mengenal, memahami, mempraktekkan supaya bisa mencintai karya seni daerahnya
sehingga kehadiran karya seni daerah tidak tergerus zaman.
Itulah 4 cara sederhana melestarikan hasil karya daerah.
Mari bersama-sama mencintai produk karya daerah dengan mulai menggunakan produk
karya daerah.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Lukisan
adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan
memulaskan berbagai warna, dengan kedalaman warna "pigmen"
dalam pelarut (atau medium) dan gen pengikat
(lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa
minyak linen untuk cat minyakdengan pengencer terpenthin,
pada permukaan (penyangga) seperti kertas, kanvas, ataudinding. Ini dilakukan
oleh seorang pelukis; dengan kedalaman warna dan cita rasa pelukis,definisi ini
digunakan terutama jika ia merupakan pencipta suatu karya lukisan.
Seni
lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang
sama, senilukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari
menggambar.Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan
dari objek tigadimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa
berbentuk apa saja, sepertikanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam
fotografi bisa dianggap sebagai medialukisan. Alat yang digunakan juga bisa
bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikanimaji tertentu kepada media yang
digunakan
DAFTAR PUSTAKA
https://gasbanter.com/sejarah-seni-lukis/
https://www.senibudayabetawi.com/6515/sarnadi-adam-rekam-betawi-tempo-dulu-dalam-lukisan.html
https://www.academia.edu/40050182/MAKALAH_SENI_LUKIS
Komentar
Posting Komentar