SENI MUSIK DAN LAGU DAERAH (BETAWI)

 

SENI MUSIK DAN LAGU DAERAH

TUGAS MATKUL ILMU BUDAYA DASAR

 

 

 



 

 

 

 

DISUSUN OLEH

PRASASTI ADILA JAUHANI (11222506)

1EA07

 

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR

 

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan ilmiah yang berjudul, “SENI MUSIK DAN LAGU DAERAH” ini dapat kami selesaikan dengan baik. Saya  berharap penulisan ilmiah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang budaya.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Ely Sapto Utomo selaku dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam penulisan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu saya memohon kritik dan saran yang membangun bagi penulisan kami selanjutnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………….…2

DAFTAR ISI ………...…………………………………………………………………...…….…3

BAB I PENDAHULUAN ……...……………………………………………………………..…..4

1.1. Latar Belakang ...…………………………………………………….…………….…4

1.2. Rumusan Masalah ...………………………………………………………...………..5

1.3. Tujuan Pembahasan ……………………………………………………………….…5

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………...……….6

                2.1 Sejarah Perkembangan Seni Musik dan Lagu Daerah Di Betawi …………….…..…….6

2.2 Contoh Alat Musik Dari Daerah Betawi ...………………………………..………….8

2.3 Cara Melestarikan Karya Seni Musik Daerah ……………...……………………….10

 

BAB III PENUTUP ...………………………………………………………………………...….11

            3.1 Kesimpulan ...…………………………………………………………………..…….11

            3.2 Saran …………………………………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA ...………………………………………………………………………….12

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1   Latar Belakang

 

Seni musik merupakan bidang seni yang banyak diminati dikalangan apapun, sebab musik merupakan media yang sangat efektif. Secara umum, musik merupakan kegiatan kesenian yang mencakup kegiatan bernyanyi, dan memainkan alat musik. Secara khusus, musik merupakan curahan ide kreatif seseorang dalam bentuk nada, ritme, melodi dan harmoni. Perkembangan dan petumbuhan seni tidak lepas dari kehidupan manusia sebab seni tumbuh dan berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni bersumber dari perasaan manusia seperti sedih, senang, marah, kecewa, cinta dan perasaan lainnya yang berhubungan dengan naluri kita masing-masing sebagai manusia. Adapun kegiatan seni musik bukan hanya mendengarkan musik, bernyanyi, memainkan alat musik, menciptakan karya musik, dan juga menganalisis musik.

 

Kesenian dan kebudayaan tradisional selalu gamang menghadapi kemajuan dan perkembangan zaman. Kesenian tradisional yang sanggup menyediakan sedikit ”ruang” dalam kehidupannya, yaitu ruang untuk beradaptasi dengan segala sesuatu yang datang dari luar, ternyata dapat hidup dan berkembang tanpa tercabut dari akarnya. Namun, kesenian tradisional yang tidak mempunyai sedikit ”ruang” dan menutup diri sepenuhnya terhadap perkembangan yang datang dari luar, akan tergilas oleh kemajuan zaman. ” Ruang” atau celah itulah yang dibutuhkan oleh kesenian tradisional kita pada umumnya, tidak terkecuali kesenian Betawi. Melalui celah itulah, sebuah kesenian tradisional dapat menerima sentuhan estetika, atau artistik modern yang datang dari luar. Seperti halnya dengan propinsi lain di Indonesia yang memiliki kesenian khas, Jakarta sebagai ibukota negara juga mempunyai sejarah kesenian yang merupakan hasil akulturasi dengan masyarakat pendatang zaman tempo dulu, adanya pengaruh Arab, Portugal, dan Cina pada seni budaya Jawa, Sumatra, dan Sunda. Lambat laun seni budaya itu tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat asli Betawi. Dan semua pengaruh itu diterima dengan tangan terbuka, tanpa harus meninggalkan akar keasliannya.

 

Betawi sangat kaya dengan ragam kesenian tradisional. Maklum sejak berabad-abad kota ini sudah didatangi beragam bangsa. Termasuk bangsa Portugis yang datang sebelum Belanda. Penduduk Betawi sejak awal sudah sangat heterogen. Kesenian Betawi lahir dari perpaduan berbagai unsur etnis dan suku bangsa yang ada di Betawi. Seni musik Betawi tidak terhindar dari proses perpaduan itu. Dalam musik Betawi kental pengaruh Barat, Tionghoa, Arab, Melayu, Sunda, dan lain-lain. Keberadaan budaya Betawi, termasuk kesenian tradisionalnya dalam beragam bentuk seperti tari-tarian, teater, nyanyian, musik, dan sebagainya, merupakan aset wisata yang eksotik. Sudah sepatutnya berkembang sebagaimana kesenian tradisional dari etnis lain. Tak sedikit tim kesenian dari Indonesia yang diwakili Betawi pentas keliling dunia, mendapat sambutan luar biasa di berbagai manca negara. Sementara di Tanah Airnya sendiri seolah kurang mendapat tempat. Seni tradisi seolah tak punya tempat lagi di tengah masyarakat.

 

Modernisasi dan globalisasi bagaikan traktor yang menggerus mereka terus menuju ke pinggiran sebelum akhirnya mengalami nasib paling menyesakkan, hilang ditelan bumi. Bahkan regenerasinya pun acap mengalami kendala. Kendalanya, selain besarnya pengaruh globalisasi, generasi muda Betawi juga sangat sedikit yang mau mempelajari sekaligus meneruskan kesenian tradisi mereka. Event seperti Ulang Tahun Jakarta barangkali adalah waktunya mengingat tradisi Betawi. Pemda DKI gencar mempromosikan kesenian dan kebudayaan asli Betawi sebagai aset pariwisata kota Jakarta dan media-media tak luput mengulas tradisi Ondel-ondel, Gambang Kromong, Lenong Betawi, Orkes Gambus, Topeng Betawi, Tanjidor dan kesenian tradisional lainnya. Namun, salah satu keseniannya itu, seperti Tanjidor tidak lagi menjadi hiburan favorit dalam perayaan HUT RI. Munculnya berbagai jenis hiburan baru membuat tanjidor mulai dilupakan.

 

1.2   Rumusan Masalah

 

a.      Bagaimana sejarah perkembangan seni musik dan lagu daerah di betawi ?

b.     Bagaimana contoh alat musik dari daerah Betawi ?

c.      Bagaimana cara melestarikan karya seni musik ?

 

1.3   Tujuan Pembahasan

 

a.      Untuk mengetahui sejarah perkembangan seni music dan lagu daerah betawi

b.     Untuk mengetahui salah satu contoh alat musik dari daerah Betawi

c.      Untuk memahami cara melestarikan karya seni musik dan lagu daerah  

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1     Sejarah Perkembangan Seni Musik Dan Lagu Daerah Di Betawi

A.    Sejarah Musik Betawi Gambang Kromong

 

Musik Gambang Kromong dalam sejarah musik Betawi gambang kromong awalnya dipengaruhi oleh beberapa unsur dari musik Cina yaitu dengan digunakannya alat musik gesek asal China seperti:

 

Tehyan dan Skong

 

Sedangkan alat musik Betawi sendiri yang digunakan dalam ansambel musik gambang kromong adalah: gambang, kromong, kemor, kecrek, gendang kempul dan gong.

 

Nie Hu-kong seorang pimpinan golongan Cina diduga awal terbentuknya musik gambang kromong, Dan biasanya permainan musik gambang kromong dikolaborasikan dengan tari Cokek.

 

B.     Sejarah Musik Betawi Tanjidor

 

Seni musik Tanjidor musik Betawi menurut pendapat Sejarawan asal Belanda yang bernama Dr. F. De Haan musik tanjidor berasal dari orkes para budak pada masa kompeni. Sedangkan pada abad ke 14 sampai 16 diduga musik Betawi berasal dari Portugis yang datang ke betawi pada waktu itu.

 

"Tanger" Dalam bahasa portugis terdapat kata yang artinya memainkan alat musik, dan kemudian orang betawi mengucapkan kata Tanger. tersebut dengan kata Tanjidor. Di Cililitan Besar oleh Para pejabat tinggi kompeni saat itu membangun villa-villa di daerah:

 

-          Pondok Gede

 

-          Tanjung Timur

 

-          Ciseeng dan

 

-          Cimanggis

 

Di Villa tersebut terdapat budak-budak yang mempunyai keahlian dalam bidang memainkan alat musik untuk menghibur tuannya saat pesta atau jamuan makan seperti alat musik Klarinet, Trombon, Piston, Bas Trompet, Tenor, Tambur Bas Drum, Simbal dan lain-lain.

 

Pada tahun 1860 perbudakan dihapuskan para pemain musik membentuk perkumpulan musik yang dinamakan Tanjidoryang semula memainkan musik sebagai budak, hingga kini musik Tanjidor tetap dilestarikan.

 

C.     Sejarah Musik Betawi Keroncong Tugu

 

Seni musik betawi Keroncong Tugu telah ada sejak abad ke 18. Keberadaan keroncong tugu awalnya dari warga tugu keturunan mantan tentara portugis yang dibebaskan dari tawanan belanda atau disebut dengan Mardjikers Setelah mereka memeluk agama Kristen, mereka ditempatkan di kampung tugu.

 

Keroncong tugu biasanya dimainkan oleh warga saat berkumpul menikmati bulan purnama di tepian sungal Ciliwung. Keroncong tugu juga biasanya digunakan untuk mengiringi kebaktian di gereja. Alat-alat musik yang biasa digunakan untuk mengiringi keroncong tugu seperti biola, ukulele, banjo, gitar, rebana, kempul dan selo.

 

D.    Sejarah Musik Betawi Orkes Gambus

 

Orkes Gambus tumbuh subur dikalangan betawi keturunan Arab Sejak dulu orkes gambus menjadi bagian dari kesenian musik Betawi. Sejarah musik betawi yang satu ini tidak dapat dipisahkan dari unsur budaya timur tengah. Biasanya orkes gambus dimainkan untuk mengiringi para penari tari Zapin.

 

Seni musik betawi Rebana, dalam sejarah musik betawi musik rebana dipengaruhi oleh budaya Timur Tengah jenis musik musik khas betawi yang bernafaskan Islam. Dan sama seperti tanjidor biasanya musik rebana dimainkan untuk memeriahkan pesta atau arak-arakan pengantin. Beberapa jenis ansambel musik rebana seperti:

 

- rebana ngarak

 

- rebana ketimpring

 

- rebana dor

 

E.     Sejarah Musik Betawi Orkes Samrah

 

Orkes Samrah, dalam sejarah musik betawi orkes samrah merupakan bentuk kesenian hasil akulturasi dengan bangsa melayu. Sedangkan Lagu-lagu yang biasanya dibawakan dalam orkes samrah adalah lagu-lagu Betawi tempo dulu seperti:

 

-          Lagu Burung Putih

 

-          Pulo Angsa Dua dan lain-lain.

 

Orkes samrah biasanya juga dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu khas betawi seperti: Jall-jali Kicir-kicir, Lenggang Kangkung dan lain-lain.

 

 

2.2     Contoh Alat Musik Dari Daerah Betawi

         

          Masyarakat betawi sangat heterogen. Alat musik dan lagu tradisional yang dimiliki masyarakat betawi juga dipengaruhi oleh kebudayaan eropa, arab, tiongkok, melayu, sunda dan kebudayaan lainnnya. Perpaduan berbagai kebudayaan tersebut menciptakan karya seni musik betawi yang unik, menarik dan penuh warna. Seni musik betawi ini cocok dinikmati pada saat perayaan ataupun saat santai sehari – hari.

 

1.      Gambang kromong

 

 

Nama kesenian musikal ini berasal dari alat musik yang digunakannya yaitu gambang dan kromong. Pada kesenian gambang kromong ini terlihat jelas akulturasi dan heterogenitas masyarakat betawi. disini yang dominan adalah pengaruh kebudayaan masyarakat tionghoa. Pada awalnya kesenian gambang kromong memainkan lirik berbahasa tionghoa namun kemudian berkembang memainkan jenis musik lainnya seperti pop, dangdut, melayu dan juga gambus.

 

 

2.      Tanjidor

 

 

 

Tanjidor adalah kesenian musik masyarakat betawi yang berawal dari orkes yang dimainkan oleh kaum mardijker berbahasa portugis, musik ini berkembang di kalangan masyarakat betawi dan para penjajah kolonial belanda pada saat itu. Masyarakat betawi dahulu memainkan musik tersebut untuk kesenangan semata sedangkan orang belanda masa itu suka menikmati orkes tanjidor karena mirip dengan lagu baris – berbaris di eropa.

 

3.      Keroncong Tugu

 

Keroncong Tugu: musik Indonesia berwarna Portugis - BBC News Indonesia

 

Pada jaman dahulu, musik keroncong tugu dikenal dengan nama cafrinho tugu dan dimainkan oleh kaum mardijker keturunan bangsa portugis yang datang dan menetap di batavia. Seni musik tradisional masyarakat betawi ini banyak terdapat di daerah kampung tugu, jakarta utara.

 

Tempo musik keroncong tugu lebih cepat di bandingkan dengan keroncong jawa. Saat ini musik berbahasa portugis masih banyak digunakan dalam musik keroncong tugu dengan pengucapan atau altikulasi menggunakan dialek lokal masyarakat betawi.

 

4.      Sampyong

 

Sampyong adalah seni musikal tradisional sederhana dan identik dengan masyarakat betawi yang tinggal berbatasan dengan jawa barat. Alat musik sampyong kebanyakan berbahan dasar bambu dan dikenal dengan nama celembung di daerah jawa barat. Kesenian sampyong memainkan musik tanpa laras. Bila dibandingkan dengan ragam seni musik lainnya di jakarta, maka kesenian sampyong adalah kesenian musik yang paling sederhana.

 

           

           

 

 

 

2.3     Cara Melestarikan Karya Seni Musik Daerah

 

1.      Mempelajari terlebih dahulu makna dan sejarah dari musik tradisional Indonesia.


Jika kita tidak memahami makna dan sejarah yang terkandung dari suatu kebudayaan, maka kita tidak bisa mengapresiasinya secara maksimal. Jika kita bisa mempelajari makna dan sejarah dari suatu musik tradisional, maka kita dapat menikmati budaya tersebut dengan baik dan dapat merekomendasikannya kepada orang lain. Kita dapat mempelajari musik tradisional dengan menggunakan media internet, bertanya pada ahli, atau mengikuti pertunjukan musik tradisional.

 

2.      Memainkan alat musik tradisional.


Selain mempelajari makna dan sejarahnya, kita juga dapat belajar bagaimana cara memainkan alat musik tradisional atau menyanyikan lagu daerah. Kita dapat ikut serta dalam menampilkan pertunjukan musik tradisional dan sebagainya.

 

3.      Memanfaatkan media sosial.


Media sosial telah mengambil bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat di era globalisasi. Media sosial seakan menjadi standar atau patokan gaya hidup dalam kehidupan sehari-hari. Melalui media sosial, kita dapat mengenalkan atau mengkampanyekan musik tradisional agar dikenal oleh masyarakat luas, baik masyarakat Indonesia sendiri maupun masyarakat luar. Maka dari itu, ilmu mengenai makna dan sejarah musik tradisional Indonesia perlu untuk kita pelajari agar kita memiliki bekal untuk mengenalkannya pada orang lain.

 

4.      Mengapresiasi para pengrajin dan penampil musik Indonesia.


Di balik indahnya suatu alat musik tradisional dan merdunya suara yang dihasilkan alat musik tersebut, terdapat para pengrajin yang bekerja keras untuk membuat alat musik tersebut. Kita dapat membantu mereka dalam segala bentuk apresiasi sebagai salah satu cara melestarikan musik Indonesia. Selain itu, kita juga dapat memberikan dukungan bagi para penampil yang secara langsung aktif mengenalkan musik Indonesia.

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1     Kesimpulan

          Ada beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil dari uaraian diatas, yaitu antara lain:

1.      Seni musik adalah sebuah karya dari manusia, yang dalam perkembangannya tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa seni musik akan berkembang sesuai dengan perkembangan jaman.

2.   Perkembangan musik di Indonesia tiap tahun akan berubah sesuai dengan kondisi masyarakat di Indonesia, siapa yang dapat meraih simpati masyarakat, enak didengar, maka aliran itulah yang akan ditirukan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia

3.   Seni musik dapat membuat pribadi seseorang dapat menghargai karya orang lain dalam segala bidang Dengan menghargai perbedaan tersebut maka dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara akan tercipta suasana yang aman, nyaman dan harmonis dalam masyarakat.

4.   Seni Musik tidak akan pernah padam atau tidak akan bias dipadamkan oleh siapapun, dengan kondisi apapun dan dimanapun berada.

3.2     Saran

         

Dalam penulisan atau pembuatan makalah ini ada beberapa saran yang dapat dicantumkan disini dalam penciptaan seni musik hendaknya disisipkan nilai - nilai moral, sehingga secara otomatis terdapat pembelajaran yang bernilai positif  bagi perkembangan tiap orang yang mendengarkannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://digilib.unimed.ac.id/17105/5/209342072%20CHAPTER%20I.pdf

 

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00144-DS%20bab%201.pdf

 

https://www.andelina.me/2018/06/sejarah-musik-tradisional-betawi.html

 

https://www.bankjim.com/2017/04/musik-tradisional-masyarakat-betawi.html

 

 

 

         

         

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SENI GAMBAR DAN LUKIS BUDAYA LOKAL